Bakal Calon Gubernur
DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahudin Uno, mengakui menjadi
Gubernur DKI Jakarta adalah tugas yang sangat berat. Menurut pemetaan yang
telah dilakukan dirinya, dua permasalahan mendasar di ibukota adalah
ketersediaan lapangan pekerjaan dan melambungnya harga bahan-bahan pokok, dan
masalah keamanan.
“Pemetaan permasalahan pokok Jakarta itu
sudah kami lakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dan sebagainya,” kata
Sandiaga dalam wawancara khusus dengan Suara.com, Selasa (7/6/2016).
Sandiaga merasa
optimis dirinya bisa menyelesaikan dua masalah pokok itu. Ia telah memiliki
konsep untuk membantu peningkatan penyediaan lapangan kerja serta menurunkan
harga bahan pokok. “Sangat miris melihat persoalan harga bahan pokok kita yang
begitu tinggi dibanding negara tetangga. Padahal tingkat kesejahteraan
masyarakat Indonesia masih dibawah negara tetangga. Ini bisa menjadi masalah
sosial jika tidak lekas diselesaikan,” ujar Sandiaga.
SANDI UNO |
Sandiaga juga menyoroti masalah keamanan di
Jakarta. Menurutnya, kini Jakarta di posisi papan bawah dari 60 kota hasil
survey Economic Intelegence Units dari segi keamanan. “Ini adalah PR besar buat
kita. Kita harus segera melakukan terobosan agar warga Jakarta merasa aman
tinggal di Jakarta. Saat ini keamanan terhadap perempuan dan Jakarta sangat
memprihatinkan,” tambah Sandiaga.
Selain tiga masalah itu, Jakarta juga masih
didera banyak persoalan klasik. Masalah kemacetan di Jakarta, diakui Sandiaga
juga semakin memburuk. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang selama ini
menggadang-gadang telah mampu mengatasi banjir, ternyata baru saja beberapa
hari lalu terjadi peristiwa banjir dikawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
“Mungkin semua bukan salah Gubernur Ahok. Tetapi itu membuktikan bahwa
pemerintahan DKI yang ada saat ini belum bisa merealisasikan janji-janjinya
selama ini,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Bidang UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar