Sejumlah tukang becak mencurahkan hatinya (curhat) ke
bakal calon gubernur Sandiaga Uno yang kerap dikejar-kejar oleh petugas Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat sedang mengantarkan penumang di
jalan-jalan kecil yang berada di dekat pasar tradisional.
Bakal Calon Gubernur
DKI Jakarta dari Partai Gerindra dalam Pilkada 2017, Sandiaga Salahudin Uno
yang mendatangi perkampungan padat penduduk di Jalan Budi Mulia, Gang E3,
RT04/RW10, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara pada
Jumat (3/6).
Salah satu istri dari
pengemudi becak, Rini (29) warga RT03/RW10, Kelurahan Pademangan Barat,
mengatakan becak suaminya seringkali di 'garuk' oleh anggota Satpol PP yang
sering melakukan razia di jalan-jalan kecil dekat pasar.
"Becak suami saya
hampir mau kena garuk oleh anggota Satpol PP, padahal suami saya hanya menarik
becak di gang-gang kecil saja bukan di jalan besar," ujar Rini, Jumat
(3/6) siang di lokasi.
Ia mengaku merasa
sedih dengan perlakuan Satpol PP yang se-enaknya saja menggaruk becak para
penarik becak yang memang hanya mengandakan nafkah satu-satunya dari mata
pencaharian menjadi tukang becak dengan penghasilan hanya Rp 50 ribu setiap
harinya.
Nasib berbeda terjadi
pada Agus Setiawan (27), RT03/RW08, Kelurahan Pademangan Barat yang
mengaku becaknya sudah disita oleh anggota Satpol PP ketika ia sedang mencari
calon penumpang di Pasar Jalan Hidup Baru.
"Padahal saat itu
saya sudah bilang ke pak Satpol PP kalau saya itu gak pernah sekalipun lewat di
Jalan raya ataupun markirin di becak di bahu jalan, tapi tetap saja becak saya
diambil paksa," kata Agus.
![]() |
Sandi Uno |
Ia mengaku kecewa
dengan sikap arogan para Satpol PP yang hanya mengambil becak-nya tanpa
memberikan solusi untuk memberikan pekerjaan baginya bila tidak lagi memiliki
becak yang memang sudah 15 tahun terakhir menjadi sumber mata pencahariannya.
Hal serupa juga
diungkapkan Mulyadi (47), warga RT04/RW02 Kelurahan Pademangan Barat yang
mengaku nyaris terlibat baku hantam dengan Satpol PP yang tiba-tiba mengepung
dirinya ketika ia hendak kembali ke rumah pada tengah hari untuk beristirahat.
Menanggapi persoalan
dan keluhan warga tersebut, Sandiaga Uno, mengatakan becak memang sudah tidak
boleh lagi dijadikan sebagai alat transportasi umum dan berkeliaran di jalanan
ibukota.
"Saya sudah
tanya kepada mereka apakah mereka mau bekerja di bidang pekerjaan lain bila ada
lapangan pekerjaan, dan mereka bilang mau, jadi ini persoalannya bukan karena
mereka kekeh ingin menjadi tukang becak, tapi saat ini mereka belum menemukan
lapangan pekerjaan lain yang mampu mereka kerjakan," kata Sandiaga Uno.
Namun demikian, meski
memang dilarang operasionalnya sebagai alat transportasi umum, Sandiaga Uno
melihat becak masih bisa digunakan sebagai sarana pariwisata bagi warga Jakarta
terutama di daerah-daerah destinasi wisata kota.Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar