Sabtu, 21 Mei 2016

6 Point yang disampaikan Sandi Uno saat Wawancara di DPW Demokrat

DKI Jakarta sebagai ibu kota negara dan salah satu kota percontohan dari pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi di Indonesia memiliki sejumlah persoalan dan permasalahan yang masih harus dihadapi.

Persoalan-persoalan DKI Jakarta yang mencakup beragam aspek inilah yang harus dapat dihadapi oleh seluruh Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dalam kompetisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada tahun 2017 mendatang.
SANDI UNO

Beberapa persoalan yang mendera DKI Jakarta dalam pemaparan yang disampaikan oleh Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Partai Gerindra, Sandiaga Salahudin Uno dalam tahapan wawancara kelayakan dan kepatutan (fit dan proper test) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta pada Sabtu (21/5).

Meski DKI Jakarta saat ini sudah berada di arah jalan yang benar dalam implementasi program di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, namun ada aspek-aspek lain dalam Pemerintahan DKI Jakarta saat ini yang masih harus diperbaiki ke depannya.

"Ketimpangan sangat nyata terlihat dari Indeks Gini Rasio DKI Jakarta yang meningkat hingga 7,20 persen, angka ini bahkan terbesar kedua setelah Provinsi Papua, dalam hal ini artinya pembangunan yang dilakukan pihak Pemprov DKI Jakarta masih belum sepenuhnya inklusif," ujar Sandiaga, Sabtu (21/5) di Kantor DPD Partai Demokrat, Jakarta Timur.

Menurutnya‎, jumlah penduduk miskin juga mengalami peningkatan sebesar 3,72 persen. Hal ini berbanding lurus dengan tingkat penyerapan anggaran Pemprov DKI Jakarta yang hanya berada di angka 59,32 persen pada Tahun 2015 lalu.

"Selain ketimpangan ekonomi, Inflasi di Jakarta pada tahun lalu juga meningkat 0,95 persen. Ini disebabkan dari harga kebutuhan pokok yang tidak stabil sehingga membuat inflasi meningkat. Hal ini terlihat pula dari indeks kebahagiaan warga Jakarta yang seluruhnya berkaitan dengan pekerjaan," tambahnya.

Persoalan ‎harga kebutuhan pokok yang belum stabil serta terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan bagi warga DKI Jakarta merupakan dua indikator utama yang paling dikhawatirkan masyarakat saat ini selain masalah kemacetan, banjir, dan sampah.

"Kita juga melihat ada ketimpangan dalam pelaksanaan pemerintahan DKI Jakarta saat ini, dimana sangat tajam kepada masyarakat miskin atau kelas bawah tapi tumpul bila menyasar masyarakat kelas atas," lanjut Sandiaga Uno.

Dengan berbagai persoalan itu, Sandiaga Uni mengaku akan menawarkan program utama "Jakarta yang Adil, Inklusif, dan Manusiawi" sebagai bagian dari pembangunan DKI Jakarta selama kurun waktu lima tahun dari 2017-2022.

Beberapa poin utama solusi yang diberikan oleh Sandiaga Uno bagi warga DKI Jakarta, yakni:
- menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok demi kesejahteraan rakyat terutama dari warga berpenghasilan rendah
- mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara membuka lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor dengan nilai upah yang layak sesuai dengan kebutuhan real di DKI Jakarta
- memastikan manfaat pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat miskin
- melakukan efisiensi dan pengawasan dengan memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan DKI Jakarta demi mewujudkan birokrasi yang bersih, transparan, beradab, dan ketegasan yang terukur.

"Penyelenggaraan sistem penggunaan anggaran yang efektif dan sudah mulai transparan yang berjalan saat ini akan kita‎ lanjutkan namun disertai dengan perbaikan penyerapan anggaran," kata Sandiaga Uno.


Ia mengaku akan mendukung dan mempertahankan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang saat ini sudah dianggap positif dan membawa perubahan. Namun ia juga akan memperbaiki kinerja Pemprov DKI Jakarta dalam berbagai aspek yang dirasa masih kurang dan belum berjalan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar